Kamis, 12 November 2009

KELEMBUTAN HATI TANDA KELEMAHAN?

Kemajuan teknologi di satu sisi memudahkan hidup dan mempercepat banyak urusan, melipatgandakan kekuatan tangan dan kaki serta juga otak, namun di sisi lain, teknologi juga mungkin memiliki andil membuat kita semakin tidak sabar dan kehilangan kelembutan ketika berhadapan dengan orang lain. Karena terbiasa serba cepat dan serba teratur, mekanis dan otomatis, maka penyimpangan sedikit saja bisa membuat darah kita mendidih dan ujung-ujungnya mendorong kita berkata dan bersikap kasar.

Kelemah-lembutan bisa membuat kita menjadi pribadi yang indah. Secara garis besar, Tuhan mengkaruniakan dua keindahan kepada manusia: keindahan fisik, dan keindahan kepribadian. Manusia pada umumnya mudah terpukau oleh keindahan fisik. Namun, keindahan fisik ini akan segera kehilangan kesan bila tingkah-laku dan kata-katanya kasar. Di sinilah, kelemahlembutan menjadi kunci untuk mewujudkan pribadi yang indah.

Kelemahlembutan adalah akhlak mulia. Ia berada diantara dua akhlak yang rendah dan jelek, yaitu kemarahan dan kebodohan. Bila seorang hamba menghadapi masalah hidupnya dengan kemarahan dan emosional, akan tertutuplah akal. Jika kita menyelesaikan masalahnya dengan kebodohan diri kita, niscaya kita akan dihinakan manusia. Namun jika dihadapi dengan ilmu dan kelemah-lembutan, Kita akan mulia di mata sesama. Orang yang memiliki akhlak lemah lembut, insya Allah akan dapat menyelesaikan problema hidupnya tanpa harus merugikan orang lain dan dirinya sendiri.

Ketika kita berkata kasar dan mengumpat, sebenarnya kita tidak hanya sedang merugikan orang lain tetapi juga kita sedang menodai hati kita sendiri, mengotorinya dengan kekasaran, serta membuatnya menjadi keras. Melatih diri untuk dapat memiliki akhlak mulia ini dapat dimulai dengan menahan diri ketika marah dan mempertimbangkan baik buruknya suatu perkara sebelum bertindak. Karena setiap manusia tidk pernah terpisahkan dari problema hidup, jika ia tidak membekali dirinya dengan akhlak ini, niscaya ia gagal untuk menyelesaikan problemanya, malah kadang menjadi keruh.

Pikiran yang lembut dan penuh kasih sayang akan menonjolkan tentang indahnya kehidupan, akan membangkitkan rasa syukur, dan memberi keihklasan karena anda menerima kehidupan ini dengan penuh rahmat dan anugrah. Dan membuat kejadian yang terjadi pada hari-hari anda begitu indah dan menabjubkan. Terkadang dalam hidupini fikiran kita sering tertuju pada kesuksesan,kesempurnaan, dan memenangan, dan saat itu ego kita bermain, yang membuat suasa yang bersifat biasa menjadi hal-hal yang menjengkelkan, dan hidup kita seperti menjengkelkan dan tidak menyenangkan.

Sesungguhnya kelemah-lembutan adalah ajaran yang universal. Sidharta Gautama, Mahatma Gandhi, para Nabi dan Rasul sebelumnya juga mengajarkan kelembutan. Tidak ada yang bisa menawan hati seseorang dengan sangat cepat dibandingkan sikap lemah lembut dan kasih sayang. Sapalah orang lain dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang. Fitrah setiap insan, baik pria maupun wanita, baik kaya maupun miskin, baik terpelajar maupun tidak, baik yang berada di belakang jeruji penjara ataupun menggunakan tuxedo di berbagai pesta adalah sama. Setiap manusia di kolong bumi ini, memiliki hati nurani dan senang apabila diperlakukan dengan kelembutan dankasih sayang. Kekuatan lemah lembut dan kasih sayang telah memberikan kenyamanan kepada banyak manusia di seluruh penjuru dunia.

Lemah lembut dan penuh kasih sayang bukan hanya milik wanita, tetapi juga pria memiliki sikap lemah lembut. Lemah lembut bukanlah kewati-wanitaan! Pria yang lemah lembut adalah pria yang peka terhadap orang-orang disekelilingnya. 'Peka' berarti penuh perhatian, inisiatif, memiliki rasa ingin menolong orang lain, tidak 'cuek'. Dengan bersikap lembut dan penuh kasih, tidak menjadikan kita dianggap lemah atau rendah, dengan bersikap lembut akan membentuk pribadi kita jadi lebih kuat, dan luar biasa dalam menjalani kehidupan baik dalam menerima kebahagiaan dan dalam menerima cobaan hidup. Karena hidup tidak selalu dalam keadaan bahagia, dan cobaan yang membuat kita lebih kuat. Jadi mari kita mulai menularkan bersikap lembut dan penuh kasih sayang. Berbahagialah orang yang lemah-lembut!